Pada kesempatan kali ini akan dibagikan apa saja perbedaan larutan elektrolit dan
non elektrolit. Namun sebelum membahas lebih lanjut mengenai
perbedaannya, ketahui pengertiannya terlebih dahulu. Larutan elektrolit yaitu
larutan yang dapat menghantarkan listrik berkat kandungan ionnya yang bergerak
bebas. Sementara larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak mampu
menghantarkan listrik karena tidak adanya kandungan ion di dalamnya. Larutan
elektrolit terbentuk ketika asam, garam dan basa dimasukkan ke dalam zat
pelarut seperti air. Larutan elektrolit sendiri terbagi menjadi 2 yaitu larutan
elektrolit lemah dan kuat.
Ada cukup banyak contoh
larutan elektrolit dan non elektrolit yang dapat Anda lihat dalam
kehidupan sehari-hari. Elektrolit kuat dapat terjadi karena ionisasi yang
sempurna, begitu juga sebaliknya. Elektrolit lemah terjadi karena ionisasinya
tidak sempurna, hanya sebagian saja. Larutan elektrolit kuat mampu menyalakan
lampu dan juga di sekitar elektrode ada gelembung gas. Contoh larutan
elektrolit kuat yaitu NaCl, NaOH, HCl, dimana elektrolit kuat berasal dari basa
kuat, asam kuat dan garam. Sementara contoh elektrolit lemah yaitu NH4OH,
CH3COOH dan juga H2CO3.
Larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak mengalami ionisasi
sama sekali, oleh sebab itu tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh dari
larutan non elektrolit yaitu glukosa atau C6H12O6,
dimana glukosa mudah terlarut dalam air. Langsung saja, ini dia perbedaan larutan elektrolit dan
non elektrolit yang dapat dibagikan:
1.
Kemampuan menghantarkan listrik
Seperti yang sudah disebutkan, perbedaan utama larutan elektrolit dan
non elektrolit yaitu pada kemampuan menghantarkan listrik. Dimana larutan elektrolit
dapat menghantarkan listrik dan larutan non elektrolit tidak. Untuk larutan
elektrolit lemah, kemampuan menghantarkan listriknya baik. Sedangkan larutan
elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik.
2.
Proses ionisasi
Pada larutan elektrolit terdapat proses ionisasi, yaitu terurai
menjadi ion-ion. Namun jika larutan elektrolit lemah, proses ionisasi terjadi
secara tidak sempurna. Proses ionisasi sempurna terjadi pada larutan elektrolit
kuat. Sementara larutan non elektrolit tidak mengalami proses ionisasi seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya.
3.
Gelembung gas
Larutan elektrolit terdapat gelembung, jumlahnya dipengaruhi oleh kuat
atau lemahnya larutan elektrolit tersebut. Lampu dapat menyala dengan terang
dan juga terdapat gelembung berkat larutan elektrolit kuat. Sebaliknya, lampu
tidak akan menyala dan tidak ada pula gelembung gas jika menggunakan larutan
non elektrolit.
Secara garis besar, membedakan
elektrolit dan nonelektrolit cukup mudah yaitu dari kandungan ionnya.
Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion dan dapat menghantarkan
listrik atau konduktor, selain itu larutan elektrolit memiliki kutub atau
polar. Larutan non elektrolit tidak memiliki kutub atau non polar dan tidak
dapat menghantarkan listrik atau isolator. Untuk mengetahui perbedaan keduanya
memang dapat dites menggunakan alat Elektrolit tester. Dimana hasilnya dapat
terlihat apakah lampu menyala atau tidak dan apakah ada gelembung atau tidak.
Demikian mengenai perbedaan
larutan elektrolit dan non elektrolit, semoga bermanfaat.