3 Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit yang Paling Utama



Pada kesempatan kali ini akan dibagikan apa saja perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit. Namun sebelum membahas lebih lanjut mengenai perbedaannya, ketahui pengertiannya terlebih dahulu. Larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik berkat kandungan ionnya yang bergerak bebas. Sementara larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak adanya kandungan ion di dalamnya. Larutan elektrolit terbentuk ketika asam, garam dan basa dimasukkan ke dalam zat pelarut seperti air. Larutan elektrolit sendiri terbagi menjadi 2 yaitu larutan elektrolit lemah dan kuat.
Ada cukup banyak contoh larutan elektrolit dan non elektrolit yang dapat Anda lihat dalam kehidupan sehari-hari. Elektrolit kuat dapat terjadi karena ionisasi yang sempurna, begitu juga sebaliknya. Elektrolit lemah terjadi karena ionisasinya tidak sempurna, hanya sebagian saja. Larutan elektrolit kuat mampu menyalakan lampu dan juga di sekitar elektrode ada gelembung gas. Contoh larutan elektrolit kuat yaitu NaCl, NaOH, HCl, dimana elektrolit kuat berasal dari basa kuat, asam kuat dan garam. Sementara contoh elektrolit lemah yaitu NH4OH, CH3COOH dan juga H2CO3.
Larutan non elektrolit yaitu larutan yang tidak mengalami ionisasi sama sekali, oleh sebab itu tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh dari larutan non elektrolit yaitu glukosa atau C6H12O6, dimana glukosa mudah terlarut dalam air. Langsung saja, ini dia perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit yang dapat dibagikan:
1.       Kemampuan menghantarkan listrik
Seperti yang sudah disebutkan, perbedaan utama larutan elektrolit dan non elektrolit yaitu pada kemampuan menghantarkan listrik. Dimana larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik dan larutan non elektrolit tidak. Untuk larutan elektrolit lemah, kemampuan menghantarkan listriknya baik. Sedangkan larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan sangat baik.
2.       Proses ionisasi
Pada larutan elektrolit terdapat proses ionisasi, yaitu terurai menjadi ion-ion. Namun jika larutan elektrolit lemah, proses ionisasi terjadi secara tidak sempurna. Proses ionisasi sempurna terjadi pada larutan elektrolit kuat. Sementara larutan non elektrolit tidak mengalami proses ionisasi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.
3.       Gelembung gas
Larutan elektrolit terdapat gelembung, jumlahnya dipengaruhi oleh kuat atau lemahnya larutan elektrolit tersebut. Lampu dapat menyala dengan terang dan juga terdapat gelembung berkat larutan elektrolit kuat. Sebaliknya, lampu tidak akan menyala dan tidak ada pula gelembung gas jika menggunakan larutan non elektrolit.
Secara garis besar, membedakan elektrolit dan nonelektrolit cukup mudah yaitu dari kandungan ionnya. Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung ion dan dapat menghantarkan listrik atau konduktor, selain itu larutan elektrolit memiliki kutub atau polar. Larutan non elektrolit tidak memiliki kutub atau non polar dan tidak dapat menghantarkan listrik atau isolator. Untuk mengetahui perbedaan keduanya memang dapat dites menggunakan alat Elektrolit tester. Dimana hasilnya dapat terlihat apakah lampu menyala atau tidak dan apakah ada gelembung atau tidak. Demikian mengenai perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit, semoga bermanfaat.
Lebih baru Lebih lama